Selasa, 29 Agustus 2017

Temu kangen

Jumpa lagi dengan aku, udah lama juga ya gak post di blog.
Terakhir post waktu masih ababil jaman kuliah ya? 😂
Sekarang aku udah gede, udah wisuda juga. Mulai sekarang aku mau nulis lagi. Nulis tentang apa yang terjadi di kehidupan yang indah kayak pelangi ini 😅
Oke cukup dulu ya, bye bye...

Rabu, 26 November 2014

Rasa

Terkadang kamu harus mendengar setiap kata yang keluar dari mulutku. Meskipun aku tahu setiap kata yang keluar dari mulutku ini tak berguna dan bermutu untuk kamu. Kamu punya hati? Pasti punya, pakai itu hati kamu untuk menghargai tutur kata yang aku ucapkan. Memang, menurut kamu aku hanya manusia yang gak bermutu, konyol, tapi aku percaya suatu saat kamu akan membutuhkan aku tetapi aku tidak tahu hal apa yang akan membuat kamu membutuhkan aku. Ya aku memang begini, mau berteman silahkan tidak juga silahkan. Itu hak kamu, yang jelas aku ingin berteman dengan kalian semua. Aku memang bukan dari keluarga yang bersosialita tinggi. Aku mungkin tidak pantas untuk bersama kalian. Aku begini, ya aku Intan dengan polah tingkah yang konyol dan mungkin gak bermutu dimata kalian. 

Aku selalu ingin dimanapun aku berada orang-orang dapat menerima aku dengan baik, sama seperti aku menerima kalian. Hal ini aku alami berkali-kali dan berastus-ratus kali. Apa ada yang salah denganku? Aku ingin kalian jangan pernah memberi aku sesuatu selagi aku belum mampu memberi kalian sesuatu. Jangan kalian mengukur setiap hal kecil dengan uang. Karena tidak selama apa yang ada didepan mata kamu bisa dibeli dengan uang. Pikirkan bagaimana kamu memandang sesuatu yang kecil bukan hanya terpaku dari satu sudut saja, pandanglah dari beberapa sudut, pandang juga apakah itu bisa bermanfaat atau tidak untuk orang lain. Ini aku yang terlalu berpikiran jelek kepada kalian atau memang ini yang aku rasa terhadap kamu. Entahlah....

Disisi lain terima kasih telah menemani aku, membantu aku. Iya itu kamu, kamu.... 

Itu mengingatkan aku saat kejadian itu lagi. Kamu tidak pernah mendengarkan apa yang aku ucapkan. Malah kamu lebih ingin mendengar dan mempercayai mulut busuk dia. Mulut yang benar-benar membuat aku kecewa.

Jumat, 30 Mei 2014

Beraksi lagi

Iya... hubungan pertemananku dengan temanku akhirnya sedikit demi sedikit hancur. Sekarang semua orang sudah tahu siapa sebenarnya teman dan siapa yang sebenarnya ular!!! Ya memang butuh waktu yang lumayan lama buat mengetahui semuanya, tapi asalkan ikhlas sabar waktu itu akan terasa cepat. Setelah permasalahanku dengan ketiga temenku selesai, ternyata muncul permasalahan yang amat besar tanpa aku ketahui. Permasalahan itu antara uni sama ami. Ya, ternyata diam-diam ami begitu sakit hati sama uni. Ami sakit karena mulut uni. Memang uni itu punya mulut yang sangat luar biasa tajam, berteman dengan dia selama bertahun-tahun pun bila gak cuek, tiap hari bakal sakit hati mulu. Itu udah aku alami lho, dan ini nyata, NYATA MEN!

Dengan sikap ami yang keras dia berani ngomong unek-uneknya langsung ke uni didepan anak-anak. Ya aku acungi jempol kaki itu keberanian ami. Mereka cekcok! Aku sama anak-anak yang lain nengahin mereka berdua, bukannya mereda ami sama uni semakin menjadi. Ok, si Ami bisa nerima, tapi si Uni malah ngomong yang jelek-jelek dibelakang Ami. Cemen ya itu Uni?! Uni sms ke Ami dengan kata-kata kasar dan jelek. Uni gak terima kalau tadi anak-anak nengahin mereka. Uni pengen kalau anak-anak itu seharusnya pada bela Uni. Dan Uni bilang ke Ami "Ya elo enak dibelain sama anak-anak"

Heyy.... Uni asal kamu tau ya, kita itu gak belain kamu ataupun Ami. Kita Netral men! Pikiranmu ke kita kenapa busuk amat ya? Uni langsung DC pin Ami, benci sama ami, jelek-jelekin ami. Ya... ini jawaban siapa yang sebenarnya ular! Selang hampir 1 bulan tiba-tiba pagi-pagi Ami teriak kenceng, aku angsung terperanjat lari ke kamarnya, dan ternyata Uni Invited lagi pin ami. Astaga, sebenarnya dia malu atas apa yang udah dia lakuin sebelumnya. Ya itulah teman ku, ex sahabatku.
Semoga dengan pengalaman hidupku ini kalian semua pandai dalam milih temen.

Sabtu, 08 Maret 2014

Cerita Dibalik Pengalaman Hidup Saya

SADIS
 07 Maret 2014,
Firasatku dari kemarin sudah tidak enak. Aku sudah berfikir dan menduga  akan terjadi sesuatu kepadaku. Ya ternyata benar, siang ini aku gak sengaja buka hp salah satu temen aku. Pertama kali buka hp sama sekali aku gak curiga, aku seperti biasanya. Waktu aku buka hp itu aku juga tidak begitu memperhatikan, karena aku asik ngobrol dengan Fia. Akan tetapi ibu jariku dengan asiknya mengusap tombol yang berbentuk kotak itu terus keatas dan keatas. Sewaktu aku berhenti ngobrol dengan Fia, rasanya ingin sekali melihat apa di balik layar hp yang aku genggam itu.
Mataku dengan tajam menatap dan bibirku perlahan bergerak membaca isi dari balik layar tersebut. Aku mengusap tombol itu keatas kemudian kebawah, keatas lagi. Dengan cermat aku baca satu persatu isi dari tulisan tersebut. Deg! Hatiku seperti gelas yang hancur, mataku nanar melihat itu semua, wajahku merah padam, tenggorokan aku tercekat kuat. Ingin rasanya aku teriak dan menangis sejadi-jadinya. Aku tahan semua kekecewaan itu, dengan tenggorokan yang masih tercekat, perlahan aku membuka suara kepada Ana. Ana salah satu sahabatku dari 3 sahabatku yang dua bernama Asha dan Uni, kita bersahabat waktu pertama kali kita masuk ke perguruan tinggi. Saat ini aku kuliah sudah semester 4 jurusan sastra, jadi persahabatan yang kita bina ini sudah 2 tahun. 
 Aku menanyakan maksud dari semua pesan yang aku baca tersebut. Dengan cepat tangan Ana merebut hp yang sedang aku genggam kuat-kuat. Sayang sekali, tangan Ana kurang kuat untuk merebut hp itu. Dengan mata nanar, tenggorokan tercekat, wajah merah padam menahan marah,sedih dan kekecewaan yang mat sakit, aku tatap tajam matanya, untuk menjelaskan apa maksud dari pesan itu. Tiba-tiba tanpa dikomando air mataku mengalir deras dipelupuk mataku, yang tadinya Ana hanya terdiam lama-lama dia juga ikut menangis. Tangisnya lebih banyak dan keras dibandingkan saya. Dia terus berusaha berkata dan menjelaskan sebisanya, meskipun kerap terdengar isak tangisnya. Ya, persahabatan kita ternodai karena sifat yang tidak mau jujur sama temannya sendiri. Dan lebih memilih cerita dengan orang lain dibelakang temannya.
Jujur, aku sangat sakit waktu itu. Sangat sakit karena aku dibandingkan dengan orang yang tidak sebanding dengan aku. Tapi apa yang mau dikata, yang sudah ya sudah. Aku ikhlas, aku terima dengan lapang. Terkadang aku masih gak habis pikir, kenapa dia dan mereka begitu tega dengan aku. Itu perlakuan sangat sadis menurut aku. Karena dengan semua perlakuan itu, aku mendapat suatu pelajaran hidup untuk terus sabar, pandai memilih teman, gak bersikap begitu, dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Aku juga ingat perkataan salah satu teman sekelasku, Chie "APABILA ANDA BERKATA BURUK PADA ORANG LAIN, DAN MENCERITAKAN KEJELEKANNYA, MAKA SESUNGGUHNYA KAMU SEDANG MENCERITAKAN KEJELEKANMU SENDIRI".